Showing posts with label Japanese Culture. Show all posts
Wednesday, July 31, 2013
Mungkin bagi kalian yang menggemari
hal-hal berbau Jepang pasti tidak asing dengan kata Otaku/Wota atau
Nijikon. Namun apakah kalian tahu? Para penggemar Jepang tersebut
seringkali melupakan budaya dan keadaan sekitarnya dan malah menggunakan
budaya Jepang dalam kehidupan sehari-hari.
Kelakuan/Sindrom ini biasa disebut Japanophile atau Weaboo. Yaitu
suatu keadaan dimana seseorang terlalu terobsesi akan budaya Jepang
sehingga mengganggu orang-orang di sekitarnya. Mulai dari penggunaan
bahasa, memakai pernak-pernik berbau Jepang sampai kebiasaan khas warga
Jepang pun dia tiru sedangkan dia sama sekali bukan keturunan Jepang dan
tidak berada di Jepang.


Di Indonesia pun sering kita jumpai para
Weaboo. Mereka kebanyakan terlalu terobsesi dengan Anime/Manga, J-Pop,
dan kultur Jepang yang berlebihan. Mungkin di antara kalian ada yang
pernah melihat seseorang memakai baju Anime, menggunakan salam seperti
“Konnichiwa/Ohayou/Konbanwa” dan selalu menyalakan lagu J-Pop di
komputernya. Dan yang menggelikan, mereka tidak sedang berada di Jepang.
Tak hanya itu, ternyata kebanyakan dari
mereka menunjukkan kelakuan yang lebih parah di dunia maya. Terutama di
sosial media. Para Weaboo ini menggunakan bahasa Jepang, memanggil
temannya dengan embel-embel “Chan/Kun/San”, selalu membicarakan Anime,
dan pastinya mereka juga tak ketinggalan untuk mengikuti tren J-Pop.
Merekalah para Weaboo. Mereka tak segan untuk menunjukkan bahwa dirinya adalah pemuja Jepang dan melupakan budaya sendiri.
Apakah kalian termasuk dengan yang saya
sebutkan di atas? Kalau Ya, maka kurangilah kelakuan kalian. Ingat, kita
ada di bumi pertiwi Indonesia. Memang tidak salah kita mengikuti budaya
Jepang, namun ambil saja hal-hal yang bersifat positif dan bermanfaat.
Para warga Jepang terkenal akan kemauannya untuk menjaga budaya mereka
agar tetap ada meskipun di tengah kemajuan teknologi ini.
Kesolidaritasan merekalah yang membuat kita juga terlena untuk
mengikutinya.
Tidak salah jika kalian selalu hadir di
event budaya Jepang di Indonesia. Bukan hal yang salah juga jika kalian
mencoba Cosplay, menyanyikan lagu Jepang, dan menyukai Anime. Namun
selaraskanlah dengan melestarikan budaya lokal sehingga terbentuk
sinergi antara budaya Indonesia-Jepang yang kreatif.
Tag :// Hello Japan,
Tag :// Japanese Culture
Monday, July 8, 2013
BIMA
Hai Readers,
hari ini gue sempet ke popcon asia dong, disana banyak booth yang keren,
salah satunya booth jualannya Bima Satria Garuda.
Di booth Bima Satria Garuda (BSG) banyak barang yang dijualin lho..
poster
changer
S.H.F (belom rilis)
aku beli topeng dong, IDR 30.000
Selain ke booth
BSG, aku juga ke booth tamashi nation, buanyak S.H.F yang keren-keren..
Tapi motretnya cuma dikit, batere abis sih:
Kamen Rider Series
Gokaiger + cockpit
Keren banget deh pokoknya, kalian harus ke popcon asia, tapi taun depan yak, soalnya kan udah abis, hari ini terakir..
Tag :// Japanese Culture
Wednesday, February 13, 2013
Selain permainan Gobak Sodor, Lompat Tali Merdeka, dan permainan tradisional Indonesia lainnya, kayaknya seru deh kalau kita mencoba permainan tradisional dari negara lain. Salah satu permainan yang menarik adalah Kagome Kagome.Tapi, katanya permainan ini ada hubungannya dengan kematian lho.. Wah, benarkah??
Kagome
kagome adalah permainan tradisional asal Jepang yang dimainkan oleh
anak-anak sekolah dasar. Dengan jumlah sebanyak 6 orang, mereka bermain
dengan membentuk lingkaran dan berjalan mengitari salah satu dari pemain
yang berjaga atau disebut dengan Oni. Oni harus duduk ditengah-tengah sambil menutup mata dengan kedua tangannya.
Tidak hanya memutarinya, para pemain lain juga menyanyikan lagu anak dengan judul Kagome Kagome. Setelah lagu selesai dinyanyikan, putaran pemain juga berhenti dan saat itu juga Oni
harus menebak nama pemain yang berdiri tepat dibelakangnya. Kalau
berhasil menebak, pemain yang disebutkan namanya harus gantian jadi Oni dehh.. Hihiii lucu juga yah..
Tapi
apa benar permainan ini ada hubungannya dengan kematian? Ternyata hal
ini dikaitkan karena banyaknya penafsiran tentang arti kata Kagome itu sendiri. Di Jepang, Kagome
memiliki banyak arti seperti kotak bambu, keliling, duduk mendekam, ada
juga yang mengartikan sebagai tempat hukuman mati yang dikelilingi
pagar bambu. Makanya Kagome dikaitkan dengan kematian, padahal arti yang berbeda ini karena pengaruh penulisan di Jepang yang menggunakan huruf kanji.
Arti lagu Kagome Kagome
sendiri menceritakan tentang burung yang ada didalam sangkar, jadi
tidak ada hubungannya dengan kematian lhoo. Ada yang mau
coba permainan tradisional ini??
Tag :// Japanese Culture