Posted by : Buda Patrayasa
Saturday, May 4, 2013
Memang, Bima Satria Garuda bukanlah ciptaan asli Indonesia. Si jagoan baru keluaran MNC Media itu merupakan hasil kolaborasi antara Indonesia dan Jepang. Program Live Action Super Herotersebut merupakan joint productionRCTI bersama Ishimori Production. Adapun sebagai bukti keseriusan program bersama itu, hadir Menteri Komunikasi dan Informasi Jepang Yoshitaka Shindo ke Indonesia.
Dalam kunjungannya kali ini, selain bertemu Menteri Komunikasi dan Informasi Indonesia Tifatul Sembiring, Yoshitaka juga sempat mengunjungi Studio MNC Shop. Direktur Program RCTI Kanti Mirdiati mengatakan, program tersebut bertujuan menciptakan dan menampilkan idola panutan anakanak yang khas Indonesia. Kendati program tersebut merupakan produksi bersama dengan Jepang, Yoshitaka memastikan Bima Satria Garuda akan kental dengan ciri khas dan budaya Indonesia.
Namun, pembuatan dan pengembangan karakternya memang dilakukan di Jepang. “Saya berharap contentdari Jepang ini akan bermanfaat untuk seluruh dunia, dan dimulai dari Indonesia,” ujar Yoshitaka. Selain akan membuat program, sekaligus ikon yang akan menjadi idola anak-anak, Bima Satria Garuda juga akan menjadi mainan yang mempunyai hak cipta sendiri.
“Ini akan kami kembangkan hingga mengglobal, akan dibuatkan merchandise, produksi mainan seperti Power Ranger. Bahkan, sampai makanan dan pakaian anakanak,” ujar Senior Vice President Global Mediacom Reino Barrack, yang juga bekerja sama dengan MNC Media dalam hal produksi. Reino juga mengatakan, Bima Satria Garuda akan digarap secara serius.
Harapannya, tokoh baru tersebut tidak sekadar sebagai serial yang akan tayang di RCTI, melainkan menjadi tontonan baru anak Indonesia yang mendidik, sekaligus menjadi ikon kebanggaan. “Untuk tujuan komersialnya, kami ingin Bima Satria Garuda bisa seperti Mickey Mouse atau Donald Duck, yang bisa menjadi komoditi. Ini merupakan pertama kalinya MNC Group memproduksi hal seperti ini. Semoga bisa menjadi besar dan mungkin bisa muncul jagoan-jagoan lain ke depannya,” harap Kanti.